Blogger news

Sabtu, 07 Januari 2012

SISTEM INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN KOMPETITIF


Dalam suatu perusahaan memahami sebuah sistem informasi yang mana dengan informasi tersebut dapat menjadikan perusahaan mampu membawa diri menjadi perusahaan yang unggul/kompetitif. Dengan mencapai keunggulan yang kompetitif pengelolaan sumber daya fisik dan sumber daya konseptual harus di capai se optimal mungkin. Sehingga dengan pendayagunaan suatu informasi pihak internal perusahaan dapat menggunakannya untuk mendapatkan keunggulan perencanaan strategis, teknis, serta operasional.
Adapun beberapa sumberdaya informasi perusahaan meliputi perangkat keras, perangkat lunak, ahli informasi, pengguna fasilitas, data base dan informasi. Tak hanya itu suatu informasi harus memenuhi empat dimensi yaitu relevansi, akurasi , ketepatan waktu, dan kelengkapan.
Mengenai pemahaman yang paling penting dalam suatu pencapaian penggunaan informasi yang baik adalah dengan mengetahui dimensi-dimensi dari keunggulan kompetitif, memahami dimensi informasi yang dihasilkan, mengetahui jenis-jenis sumber daya informasi dasar yang dapat digunkan untuk perusahaan, memahami bagaimana mengelola sistem informasi dalam bentuk sistem lama (legacy system), gambar dan pengetahuan, memahami bagaimana suatu perusahaan melakukan perencanaan strategis untuk perusahaan, berbagai area bisnisnya, dan sumberdaya informasinya. Perencanaan strategis untuk sumberdaya informasi mengidentifikasi tujuan yang harus dicapai oleh sistem informasi perusahaan untuk tahun yang akan datang
Perusahaan multi nasional dengan orientasi pasar dunia menghadapi tantangan dalam mengorganisasikan operasional perusahaannya, adapun empat strategi yang dapat digunakan untuk mengatasi hal ini, yaitu pengontrolan desentralisasi (decentralized control), pengontrolan terpusat (centralized control), keahlian terpusat (centralized expertice), dan keahlian menyebar (distribused expertise). Masing-masing strategi memerlukan ketentuan yang berbeda dari system informasi perusahaan
B. P ERUSAHAAN DAN LINGKUNGANNYA
Perusahaan adalah sistem fisik yang dikelola menggunakan sistem konseptual. Sistem fisik perusahaan merupakan sistem terbuka, dimana prusahaan berinteraksi dengan lingkungannya. Perusahaan mengambil sumberdaya dari lingkungannya mengubah sumberdaya tersebut menjadi produk atau jasa, dan mengembalikan produk hasil olahan ke lingkunganya.
Model System Umum Perusahaan
Dalam model sistem umum perusahaan terdapat komponen-komponen yang saling berhubungan satu sama lain, yaitu diantaranya :
1) Aliran sumberdaya fisik
2) Aliran sumberdaya konseptual
3) Mekanisme pengontrolan perusahaan
4) Lingkaran umpan balik
Penggunaan model sistem umum perusahaan sangat berguna bagi para manajer dan pengembang sistem karena model tersebut menunjukkan elemen-elemen dan alirannya yang harus dikelola oleh perusahaan agar perusahaan dapat berfungsi sebagai sistem yang efektif dan efisien. Selain itu sistem umum persahaan membantu kita dalam memahami pentingnya lingkungan diluar perusahaan. Keberadaan perusahaan berfungsi sebagai penyedia produk atau jasa yang dibutuhkan oleh lingkungannya. Sebaliknya, perusahaan juga tidak dapat berfungsi tanpa sumber daya yang diberikan oleh lingkungan.
Aliran sumber Daya Lingkungan
Perusahaan dihubungkan dengan elemen-elemen lingkungannya melalui aliran sumber daya. Beberapa jenis sumber daya bergerak lebih sering daripada sumber daya lainnya. Umumnya aliran yang sering terjadi adalah aliran informasi dari pelanggan, aliran material ke pelanggan, aliran uang ke pemegang saham, aliran mesin dari pemasok, dan aliran pegawai (lembaga pendidikan, agen tenaga kerja) dan juga komunitas global serta organisasi-organisasi buruh. Aliran yang jarang terjadi diantaranya, aliran uang dari pemerintah (seperti dana penelitian), aliran material kepemasok (pengembalian pembelian), dan aliran pegawai ke pesaing (pembajakan pegawai oleh perusahaan lain).
Keunggulan Kompetitif
Perusahaan berusaha menghasilkan produk barang atau jasa sesuai dengan yang dibutuhkan oleh pelanggannya dan mendapatkan keuntungan lebih banyak dibanding dengan pesaingnya. Perusahaan bisa menghasilkan keuntungan ini dengan menggunakan berbagai strategi . Dalam bidang sistem informasi keunggulan kompetitif mengacu pada penggunaan informasi untuk meningkatkan pangsa pasar. Satu hal penting harus disadari, perusahaan menggunakan sumber daya fisik dan konseptual untuk mencapai tujuan strategis perusahaan.
Rantai Nilai
Alat pokok untuk memahami peran teknologi dalam keunggulan bersaing adalah Rantai Nilai. Perusahaan sebagai sekumpulan aktivitas, juga merupakan sekumpulan teknologi. Setiap aktivitas nilai yang dilakukan perusahaan merupakan suatu perwujudan teknologi, dan perubahan teknologi dapat mempengaruhi persaingan lewat dampaknya terhadap hampir setiap aktivitas. Setiap aktivitas nilai memakai teknologi jenis tertentu untuk mengkombinasikan masukan yang telah dibeli dan sumber daya manusia guna memproduksi keluaran tertentu. Teknologi yang dipakai bisa saja teknologi yang sangat biasa seperti seperangkat prosedur kepegawaian, dan umumnya melibatkan sejumlah displin ilmu atau subteknologi.
C. DIMENSI KEUNGGULAN KOMPETITIF
Keunggulan kompetitif dapat diwujudkan dalam bentuk keunggulan-keunggulan di bidang strategis taktikal dan operasional
Ø Keunggulan strategis. Sistem informasi untuk keunggulan strategis mempunyai pengaruh yang mendasar terhadap bentuk operasional perusahaan.
Ø Keunggulan taktikal, didefinisikan sebagai metode membuat dan menyempurnakan strategi menggunakan cara yang lebih baik dibandingkan dengan cara yang digunakan para pesaing.
Ø Keunggulan operasional, adalah keunggulan yang berhubungan dengan transaksi dan proses sehari-hari. Dalam hal ini sistem informasi berhubungan langsung dengan proses-proses tersebut
D. PERENCANAAN STRATEGIS SUMBERDAYA INFORMASI
Perencanaan strategis perusahaan
Ketika perusahaan mengorganisasikan para eksekutifnya menjadi komite eskutif (eksekutif comitte), seluruh anggota kelompok inilah yang bertanggung jawab terhadap perencanaan strategis perusahaan. Kelompok ini minimal terdiri dari direktur dan wakil direktur dari setiap area bisnis
Perencanaan strategis area bisnis
Ketika para eksekutif menjalankan perencanaan strategis secara utuh, mereka melihat bahwa setiap area bisnis perlu mengembangkan perencanaan strategisnya. Perencanaan area bisnis menyediakan rincian bagaimana area-area bisnis tersebut akan menunjang keberhasilan perusahaan apabila dilaksanakan sejalan dengan tujuan strategis perusahaan.
E. STRATEGIS BISNIS GLOBAL
Strategi pengendalian Desentralisasi
Merupakan strategi tertua, dipelopori oleh perusahaan-perusahaan eropa yang memberikan kebebasan sebesar mungkin kepada anak perusahaan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan diwilayahnya masing-masing, strategi ini dinamakan strategi lepas tangan (hands off) dimana induk mengizinkan anak perusahaan untuk mengembangkan produk dan cara mereka sendiri.
Strategi pengendalian perusahaan
Strategi dimana memusatkan sistem controlnya di induk perusahaan. Perusahaan berusaha memenuhi kebutuhan pelanggan diseluruh dunia dengan produk-produk standar produk untuk seluruh pasar dunia diproduksi secara sentral dan dikirim ke anak perusahaan.
Strategi keahlian terpusat
Merupakan campuran strategi pengendalian terpusat dan strategi pengendalian desentralisasi. Strategi pengendalian terpusat mendatangkan tim manajemen yang berlokasi di perusahaan induk yang mempunyai keterampilan dalam penetrasi pasar global. Tim tersebut selalu tersedia bagi anak perusahaan dan menggunakan keahlian tersebut untuk mengadaptasikan produk, proses, dan strategi perusahaan dengan pasar mereka masing-masing.
  1. CONTOH KASUS
Modal intelektual:Pengukuran Modal Struktural perusahaan telekomunikasi untuk mengantisipasi Kompetisi dalam era pengetahuan (studkas.: TELKOM)
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk., atau disebut TELKOM, saat ini adalah pemain utama pasar telekomunikasi domestik Indonesia. Tetapi dalam waktu dekat, setelah diberlakukan deregulasi baru bidang telekomunikasi karena tekanan pasar global, TELKOM harus siap memasuki kompetisi yang lebih terbuka. TELKOM harus mampu bersaing dalam skala global seperti yang sudah dicanangkan dalam program T-2001 untuk menjadi World Class Operator (WCO). Dalam era informasi, kompetisi hanya bisa dimenangkan oleh perusahaan yang memiliki sumber daya yang unggul didukung oleh Sistem Informasi (SI). dan Teknologi Informasi (TI) yang strategis. Dalam hal ini, SI/TI merupakan enabling factor untuk mencapai kesuksesan usaha. Sesuai perkembangan mutakhir, ternyata ada usulan untuk mengedepankan istilah era pengetahuan (KNOWLEDGE ERA). Sesuai urutan tingkatan: data, informasi, pengetahuan (dan selanjutnya kebijaksanaan), maka era pengetahuan adalah perkembangan selanjutna dari era informasi. Dalam era pengetahuan, kuncinya adalah produk usaha yang bisa diramu (customized) sesuai kebutuhan pemakai dibandingkan dengan produk yang sudah baku dalam era informasi. Diperlukan suatu pengetahuan dan proses pembelajaran lebih lanjut dari informasi yang didapat untuk mengerti keinginan pasar. Untuk memungkinkan hal tersebut diperlukan modal intelektual perusahaan yang didukung oleh SI/TI yang strategis. Memasuki kompetisi, TELKOM tidak bisa hanya berpuas diri dengan pola usaha lama yang “monopolistik”. Dimana pemakai tidak punya pilihan lain selain membeli produk dan layanan baku TELKOM untuk beragam kelas pemakai. Diperlukan paradigma baru dalam memberikan informasi.
BAB II
PENUTUP
  1. KESIMPULAN MATERI
Persaingan adalah inti dari keberhasilan atau kegagalan perusahaan. Persaingan menetukan ketepatan aktivitas perusahaan yang dapat menyokong kinerjanya, seperti inovasi, budaya, kohesif atau pelaksanaan yang baik. Strategi bersaing adalah pencarian akan posisi bersaing yang menguntungkan didalam suatu industri, arena fundamental tempat persaingan terjadi. Strategi bersaing bertujuan menegakkan posisi yang menguntungkan dan dapat dipertahankan terhadap kekuatan-kekuatan yang menentukan persaingan industri.
Didalam perushaan terdapat dua jenis sumber daya mengalir dalam model sistem umum perusahaan yaiut fisik dan konseptual yang dapat digunakan untuk mencapai keunggulan kompetitif. Porter mengemukakan ide bahwa keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui rantai nilai yaitu yang terdiri dari aktifitas-aktifitas nilai.
Masing-masing rantai nilai memiliki akitivitas utama dan pendukung yang digunakan untuk mencapai margin, aktivitas-aktivitas tersebut terdiri dari tiga elemen yaitu bahan baku, produksi, sumber daya manusia, dan teknologi. Konsep rantai nilai dapat dikembangkan dengan menghubungkan rantai perusahaan yang berfungsi sebagai sistem antarorganisasi sehingga menciptakan system nilai.
Sistem informasi dapat menggambarkan aktivitas dari tiga tingkatan manajerial utama perusahaan yaitu tingkat strategis, manajerial, dan operasional. Bila ketiga tingkatan tersebut bekerja dengan arah yang sama maka potensi untuk mendapatkan keuntungan terbesar dapat.
  1. KESIMPULAN KELOMPOK
Dari materi-materi yang telah dituliskan diatas mengenai Sistem Informasi Untuk Keunggulan Kompetitif, penulis dapat menyimpulkan bahwa keunggulan kompetitif adalah keunggulan atau kelebihan yang dimiliki perusahaan sehingga dapat berhasil bersaing dalam bisnis. Dalam kaitannya dengan persaingan dalam dunia bisnis tentunya perusahaan mempunyai cara-cara tertentu dalam mengeloloa setiap kegiatan usahanya, tentunya informasi dalam kegiatan bisnis adalah sesuatu yang sangat penting, akan tetapi dengan semakin berkembangnya jaman informasi yang di dapat tentunya akan semakin kompleks. Untuk itulah peran Manajemen Informasi kaitannya dengan pengelolaan Informasi. Ketika perusahaan sudah bisa mengelola informasi yang didapat informasi ini akan dikelola menjadi sebuah sistem informasi yang akan digunakan dalam kegiatan usahanya. Sistem informasi ini yang nantinya akan ikut berperan dalam pencapaian keunggulan kompetitif perusahaan. Keunggulan kompetitif ini tidak akan bisa tercapai apabila manajemen perusahaan tidak mengetahui tentang apa saja hal-hal yang terkait dengan Sistem Informasi Untuk Keunggulan Bersaing.
Keunggulan kompetitif adalah suatu keadaan dimana sebuah perusahaan mampu mendayagunakan dan menggabungkan sumber daya fisik dan sumber daya konseptual. Sumber daya fisik merupakan sumber daya yang dipunyai perusahaan berupa gedung, peralatan-peralatan, modal maupun 8 unsur elemen lingkungan di sekitar perusahaan yaitu :
·         Pemasok
menyediakan material, mesin, jasa, dan informasi yang digunakan oleh perusahaan untuk menghasilkan barang dan atau jasa
·         Pelanggan
 pembeli dari barang dan atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan
·         Serikat Pekerja
 organisasi dari para pekerja perusahaan
·         Masyarakat Keuangan
Lembaga-lembaga yang menyediakan sumber daya keuangan bagi perusahaan
·         Pemegang Saham
pemilik yang menanamkan modalnya pada perusahaan
·         Pesaing
organisasi atau perusahaan yang bersaing dengan perusahaan di pasar
·         Pemerintah
mempengaruhi perusahaan melalui serangkaian kebijakan dan programnya
·         Masyarakat Global
wilayah geografis tempat perusahaan melaksanakan operasinya
Elemen-elemen tersebut di atas membentuk supersistem yang disebut masyarakat. Sumber daya mengalir antara perusahaan dengan elemen-elemen lingkungan.

Sumber daya konseptual dapat berupa informasi. Informasi adalah data yang mempunyai arti dan telah di olah. Informasi yang ada juga harus memiliki sifat yang antara lain :

         Relevan, informasi harus relevan ketika dibutuhkan untuk memecahkan suatu masalah
         Akurat, informasi harus akurat/tepat meskipun harus diperhatikan aspek biayanya
         Ketepatan Waktu, informasi harus tersedia ketika dibutuhkan untuk memecahkan suatu masalah
         Kelengkapan, informasi harus memberikan gambaran yang lengkap tentang suatu permasalahan atau suatu pemecahan masalah

Sumber daya konseptual yang berupa informasi mempunyai beberapa jenis sumber sbb :
·         Perangkat keras komputer (Hardware)
·         Perangkat lunak komputer (Software)
·         Spesialis informasi
·         Pemakai
·         Fasilitas
·         Database
·         Informasi
Pada sebuah perusahaan dibutuhkan seorang manager yang mampu menggabungkan sumber daya fisik dan sumber daya konseptual. Manager yang bertanggung jawab adalah Chief Information Officer (CIO). CIO adalah manager jasa informasi yang dapat mengelola dan menggunakan sumber daya informasi tersebut. Seorang CIO harus mempunyai rencana strategis untuk mengelola sumber daya informasi tersebut dalam jangka waktu panjang. Pendekatan yang digunakan oleh para CIO disebut dengan Strategy Planning for Information Resource (SPIR).Para CIO harus mampu juga membuat konsep Manajemen Sumber Daya Informasi (IRM).

Baca Juga Materi SIM lainnya..

0 komentar:

Posting Komentar

Berilah Komentar Apabila anda menyukai materi di atas!komentar bersifat membangun dan gunakan kata-kata sepatutnya..Terimakasih

Convert Currency