Blogger news

Selasa, 31 Agustus 2010

Metode Penentuan Harga Pokok Persediaan

Untuk dapat menghitung Harga Pokok Penjualan dan harga Pokok Persediaan akhir dapat digunakan berbagai cara yaitu :
1. Identifikasi Khusus
Metode ini berdasarkan anggapan bahwa arus barang harus sama dengan arus biaya. Tiap jenis barang dipisah berdasarkan harga pokoknya dan tiap kelompok dibuatkan kartu persediaan sendiri. Contohnya ponsel merek A tipe 123 dibuatkan kartu persediaan sendiri.
Harga pokok penjualan terdiri dari harga pokok barang-barang yang dijual, dan sisanya merupakan persediaan akhir.
Metode ini dapat digunakan perusahaan yang menggunakan prosedur pencatatan persediaan dengan cara fisik maupun cara buku. Tetapi karena cara ini menimbulkan banyak pekerjaan tambahan maupun gudang yang luas maka jarang digunakan.
Metode ini biasanya diterapkan pada perusahaan yang menjual produk dengan harga mahal, jumlah dan jenis produknya terbatas.

2. FIFO (First In First Out)
Metode ini berdasarkan harga beli pertama untuk menentukan harga pokok penjualan apabila terjadi penjualan.
contoh : pada bulan juni perusahaan membeli barang dagangan dengan harga @ Rp 5000, bulan juli membeli barang dagangan sejenis dengan harga @ Rp 6000. Pada bulan agustus terjadi penjualan barang dagangan. Maka harga yang digunakan untuk menghitung harga pokok penjualan adalah @ Rp 5000, baru kemudian @ Rp 6000 apabila produk dengan harga beli Rp 5000 sudah habis dijual.

3. LIFO (Last In First Out)
Metode ini merupakan kebalikan dari metode FIFO. Pada metode LIFO, barang yang paling terakhir dibeli akan dijual / dikeluarkan lebih dulu. Harga perolehan barang yang dibeli terakhir akan dialokasikan lebih dahulu sebagai harga pokok penjualan

4. Rata-rata Tertimbang
Dalam metode ini barang yang dipakai untuk produksi atau dijual akan dibebani harga pokok rata-rata.
Perhitungan harga pokok rata-rata dilakukan dengan cara membagi jumlah harga perolehan dengan kuantitasnya. Artinya harga perolehan barang di gudang ditambah harga perolehan barang yang baru dibeli dibagi kuantitas / jumlah barang di gudang dan jumlah barang yang dibeli. Hasil pembagian inilah yang akan digunakan sebagai pedoman menghitung harga pokok penjualan.
Metode ini disebut juga rata-rata bergerak karena harganya berubah-ubah setiap terjadi pembelian. Artinya setiap ada pembelian akan merubah harga pokok barang yang tersedia untuk dijual.

sumber :http://catatan-akt.blogspot.com
baca juga materi lainnya berikut ini :



 

 

1 komentar:

  1. untuk sekedar info,

    disini http://actone.midas-solusi.com juga ada hubungan nya dengan sistem accounting yg sangat berguna untuk bidang usaha apapun.
    makasih :)

    BalasHapus

Berilah Komentar Apabila anda menyukai materi di atas!komentar bersifat membangun dan gunakan kata-kata sepatutnya..Terimakasih

Convert Currency